Contoh Tulisan Berjalan
Wavy Tail

Makanan Paling Sadis Dari Seluruh Dunia

Memang sudah umum kita membunuh hewan untuk kita jadikan makanan enak. Tetapi bagaimana bila makanan tersebut masih hidup saat dimakan ? Dapatkah kita membayangkan bagaimana rasanya ?
Bagi anda yang mempunyai hobi wisata kuliner, tentu jangan pernah sekali-kali mencoba salah satu dari menu-menu berikut. Anda harus berpikir dua kali lebih banyak untuk menyantap kelezatan makanannya setelah mengetahui bagaimana proses memasaknya.

1. Ikizukuri (Jepang)
culture in bali
Merupakan makanan khas Jepang yang menyajikan ikan segar dalam keadaan hidup. Di luar masyarakat Jepang, menu satu ini sangat kontroversional karena dianggap terlalu kejam. Kenapa? Karena menu ini menyajikan ikan yang sudah teriris tipis-tipis namun dengan kondisi masih hidup, menggeliat dan masih berjuang untuk hidup di atas piring Anda.
Apakah Anda bisa membayangkan sedang memakannya? Ane kasian gan sama makanan yg satu ini…

2. Ortolan (Prancis)
culture in bali
Sesuai nama menunya, bahan dari sajian ini berasal dari burung Ortolan. Cara membuatnya cukup mudah, burung berberat badan sekitar 2 ons ini ditusuk kedua matanya dan diberi makan secara paksa sehingga berat badannya naik dua sampai empat kali. Setelah dirasa cukup, burung ini ditenggelamkan hidup-hidup dalam Armagna(salah satu jenis minuman keras). Setelah itu burung yang sudah mati tenggelam ini dibakar sekitar 6 – 8 menit untuk membuatnya matang dan siap untuk disantap.
Sepertinya lezat.. Oh saya? Terima kasih, tapi saya sudah kenyang, barusan makan. Untuk Anda saja ya? Ngga ah ane sedih ngebayangin ini

3. Foie Gras (Masih dari Prancis)
culture in bali
Menu satu ini terbuat dari hati (liver) dari angsa ataupun bebek. Agar bisa disajikan dalam menu ini, bebek maupun angsa tersebut harus memenuhi syarat, yaitu pada umur yang dirasa cukup, sang bebek atau angsa itu diberi makan paksa dengan jagung yang berlemak sampai hati(liver) mereka menggembung 6 kali lebih besar. Setelah itu para koki Prancis pun siap mengakhiri hidup mereka yang tragis itu dengan menghidangkan masakan terbaik mereka untuk Anda.

4. Dojo Tofu (Jepang)
culture in bali
Makanan ini terbuat dari tofu (tahu asal Jepang) dan loach (sejenis belut). Untuk cara memasaknya cukup mudah, rebus air hingga mendidih, masukkan tofu sehingga tenggelam di dasar panci, lalu segera tambahkan belut-belut kecil yang masih hidup ke dalamnya. Belut-belut ini akan berebut untuk menembus masuk ke dalam tofu yang masih dingin karena tidak tahan dengan air yang mendidih itu.
Hasil akhir dari sajian ini berbentuk seperti keju Swiss yang berlubang-lubang. Namun lubang-lubang itu bukan terbentuk saat proses fermentasi, namun karena perjuangan para belut kecil yang menangis dan meronta menghindari panasnya air yang mendidih.

5. Feng Gan Ji (Tibet/Cina)
culture in bali
Kalau di Indonesia sedang populer istilah ayam bakar, di Cina adalah ayam angin. Menu masakan satu ini hanya membutuhkan ayam segar, pisau yang sangat tajam, dan seorang koki berhati dingin dan kejam.
Untuk persiapannya, ayam dibelah perutnya hidup-hidup, dikeluarkan isi perutnya, dan digantikan dengan beberapa macam bumbu rahasia sebagai penyedap. Setelah itu, perut sang ayam dijahit sehingga tertutup lagi, dan digantung begitu saja di bawah terik matahari sampai kering. Sudah merasa lapar? Tegaaaaanyaaaa

6. Huo Jia Lu (Cina)
culture in bali
Daging keledai memang sudah biasa menjadi santapan kuliner. Namun untuk menyajikan menu satu ini, menurut panduan masak kuno dari Cina, agar lebih sedap, daging keledai harus dipotong dalam keadaan hidup, dimasak, dan langsung disajikan kepada para pelanggannya….

7. Jiao Lu Rou (Cina)
culture in bali
Hampir sama seperti menu Huo Jia Lu, masakan ini berbahan daging keledai, namun berbeda cara penyajiannya. Keledai kali ini dikuliti hidup-hidup dan disiram dengan air mendidih pada dagingnya terus-menerus hingga matang.
Daging keledai pun siap dipotong untuk segera disajikan. Dan semua pelanggan pun kenyang dan gembira. Bagaimana dengan Anda? Sadiiiiiiiiiiis

8. Otak Kera Hidup (Cina)
culture in bali
Otak kera yang masih hidup dipercaya menjadi obat kuat sejak era dinasti Qing. Bayangkan saja, seekor kera yang masih hidup, dilubangi tengkoraknya dan dihidangkan kepada Anda. Anda pun masih dapat merasakan denyut otak kera tersebut saat memakannya.
Seiring berjalannya waktu, otak kera ini tetap disajikan namun dengan tiga cara yang berbeda, yaitu otak kera yang sudah matang dan diberi bumbu, otak yang masih mentah yang dimakan langsung dari tengkorak kera yang sudah mati, dan seperti sebelumnya, otak kera yang masih hidup dan disajikan diatas piring.

9. Sup Janin
culture in bali
Hidangan aneh tersebut diberitakan oleh salah seorang wartawan Taiwan mengenai beberapa isu yang berkembang di masyarakat mengenai makanan penambah stamina yang menghebohkan karena dibuat dari bayi manusia. Makanan sadis tersebut disebut "Healthy Soup" terbuat dari janin bayi manusia berusia 6 sampai 8 bulan.
Seorang konsumen yang merupakan pengusaha pemilik pabrik di Tong Wan, Taiwan mengaku sebagai pelanggan tetap di restaurant tempat menjual "Healthy Soup" tersebut. Dan ternyata, lelaki berusia 62 tahun itu mampu mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Wartawan tersebut juga bersama pengusaha itu pergi menuju restoran yang menyajikan sup yang menjadi kontroversi itu. Kata sandi untuk menu ini sendiri disebut “Baikut”. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah didapat karena tidak tersedia secara ready stock. Makanan tersebut juga harus disajikan secara segar bukan dibekukan. Tetapi bila pembeli berminat, restoran tersebut juga menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda.
Untuk harga janin, tergantung besar kecil atau hidup mati janin tersebut. Bila stok sedang sulit, satu porsi sup dibanderol 3.500 Yuan. Juru masak tersebut menerangkan bahwa janin yang keguguran atau digugurkan, biasanya mati, dapat dibeli hanya dengan beberapa ratus Yuan saja. Namun janin manusia yang menjadi bahan baku sup tersebut menjadi cukup mahal -sekitar 2 ribu Yuan- bila usia janin mendekati waktu kelahiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar